Minggu, 29 April 2018

Dasar-dasar cinematography




Tahapan pembuatan karya video / Standard Operational Procedur:
Pra Produksi, meliputi:
- Adanya ide/gagasan- Sinopsis
- Treatment
- Naskah/skenario
- Talent
- TA, Property, Rias & Busana
- General Rehearsal/gladi bersih,
- Bloking artis, kamera
- Persiapan Equipment/peralatan

Produksi:
pelaksanaan pengambilan gambar dengan menggunakan kamera. Mengubah bahan tertulis menjadi bahan/hasil visual dan audio. atau dengan bahasa sederhana adalah pelaksanaan Shooting
Pasca Produksi
proses editing (logging, penyuntingan dan penyambungan gambar, titling, mixing audio, dubbSinkronisasi antara A dan V
Tayangan video merupakan sebuah tayangan yang sinkron/macth (tepat) antara unsur gambar dan suara; indikatornya adalah:
- lip-sing pengisi acara dengan suara yang disampaikannya. Penyanyi, reporter, presenter, dialog, dan lainnya
-keselarasan audio/narasi dengan visual (mis: narasi yang menerangkan sebuah mobil, maka idealnya visualisasinya juga menampilkan gambar mobil)
-keselarasan ilustrasi musik, audio effect dengan visualisasi (mis: adegan perkelahian idealnya menggunakan efek benturan fisik dan ilustrasi yang cepat)
Imaginer line
Garis khayal panduan kameraman untuk menentukan letak kamera, pencahayaan, komposisi, artis, angle, pergerakan kamera / lensa dan segala hal teknis kamera yang dipersiapkan untuk merekam adegan / shot.
Tujuan:
- Menjaga kontiniti
- Dinamika gambar
- Detail adegan/subjek
Shot yang dihasilkan oleh kameraman yang melanggar garis imajiner tidak dapat disambung.
Kalaupun itu dilakukan harus mempersiapkan shot lain (insert shot) untuk menyambung shot2 yang melampaui garis imajiner tersebut.

KONTINITI
Kesinambungan : Film/video harus menyajikan citra secara berkesinambungan, lancar, logis, dan wajar-masuk akal. Film/video dapat memanipulasi/menciptakan ruang dan waktunya sendiri.
Film yang baik adalah film dimana penonton tidak merasakan potongan gambar namun penonton merasakannya menjadi satu rangkaian kejadian, disinilah dibutuhkan kontiniti yaitu proses kesinambungan antar gambar. Apalagi sebuah shot dalam film tidak diambil secara berurutan.
Secara garis besar, sebuah rangkaian cerita/film/informasi dibangun dengan menyampaikan atau mempertahankan dua aspek kontiniti, yakni:
a. kontiniti ruang
Membangun logika perpindahan ruang yang wajar, meskipun hanya diberikan visual yang sederhana.
Mis: perjalanan pesawat dari Sby ke Jkt tidak perlu di shot semua aktivitas perjalanannya. Cukup shot pesawt take offkemudian disambung dg pesawat yglanding.
b. kontiniti waktu
Lampauskgyg akan dtgmenurut kondisi
Mis: sebuah film berdurasi 2 bisa menceritakan kehidupan seseorang mulai lahir hingga meninggal
Beberapa elemen lain yg harus diperhatikan:
a. Kontiniti gerakan dan emosi pemain
Setiap pemain diharapkan sadar kontiniti, semakin profesional seorang pemain maka kemampuan dalam kontiniti gerakan dan emosinya diharapkan semakin baik.
b. Kontiniti lighting
Kondisi cahaya antar shot, terutama dalam satu scene diharapkan tidak berubah agar penonton tidak terganggu karena terjadi jump light.
c. Kontiniti suara
Suara juga sangat penting dijaga kontinitinya terutama dalam hal tone, equalisasi, noise, atmosfir, dsb.
c. Kontiniti art
Kontiniti yang perlu dijaga dalam art antara lain wardrobe, make up, property, setting.Film/video dapat memanipulasi/menciptakan ruang dan waktunya sendiri.
Sebuah contoh untuk mempertahankan kontiniti adalah dengan memperhatikan Imaginer line. dalam hal ini seorang kameraman tidak boleh melanggar garis imajiner seperti dalam aturan yang disebut sebagai "180 degree rule":ing, effect)

Follow Us @soratemplates